Menurut anda, seorang anak yang melukis di dinding itu anak nakal atau anak kreatif ? Jawabannya tergantung pada sudut pandang.
Pernah mendengar ibu ibu mengeluh, “anaknya nakal banget yah ? mencoret coret dinding yang bersih, memangnya tidak pernah di didik yah ?”
Banyaknya coretan tak beraturan di dinding rumah memang sangat mengganggu. Terlebih jika dilihat dari kacamata kebersihan dan estetika. Dinding menjadi kotor penuh coretan hingga tak sedap dipandang mata.
Namun penilaian itu akan berbeda jika yang digunakan adalah sudut pandang kreativitas anak. Justru dinding penuh coretan menandakan anak sangat kreatif. Anak mampu mengekspresikan imajinasinya dalam bentuk visual. Disaat yang sama anak sedang mengasak kreativitasnya.
Foto diatas memperlihatkan seorang anak sedang melukis di dinding. Saya yakin dalam kondisi ini ia sedang berfikir dan menuangkan imajinasinya dalam bentuk visual agar dimengerti orang lain. Sebenarnya ia mencoba untuk berkomunikasi dan menjelaskan apa yang ada difikirannya. Namun karena kemampuan motoriknya belum sempurna, jadilah sebuah lukisan acak acakan.
Lukisan diatas adalah “maha karya” seorang anak balita. Luar biasa bukan ? Menurut anda, gambar apakah itu ?
Saya mencoba berkomunikasi dan menanyakan gambar apakah itu ? Dia menjawab bahwa itu adalah gambar gajah, cicak, ikan dan kucing. Mungkin anda menganggap jawaban itu lucu dan mentertawakannya.
Sahabat blogger, tolong gambarkan saya “gajah, cicak, ikan dan kucing” dalam lukisan abstrak, kira kira gambar seperti apa dibenak anda ?
Jari jemari yang kotor pun akan dimaknai berbeda jika hanya melihat sepotong. Mungkin sebagian kita akan mengatakan bahwa ia anak bandel dan jorok. Sukanya bermain kotor dan malas cuci tangan.
Jika foto jemari kotor tersebut disatukan dengan kedua foto diatas, maka ceritanya pun berbeda. Coba lihat jari jemari anak anda, sering tampak kotor atau selalu putih bersih layaknya dinding yang baru di cat ?
.
.
Butuh jasa cargo murah ? via twitter @csmcargo
anak kecil memang seperti itu, biarin saja, justru yang aneh itu kalau seorang anak tanpa imajinasi, kalau anak berimajinasi berarti bagus itu maknanysa otaknya jalan, dan harus di kembangkan, berarti bakat anak dalam hal estetik cukup tinggi
depakat mas
setuju dengan mas iniiii
Aku cukup bebas untuk melakukan hal2 begitu Mas… main sepeda/otoped/in line skate di dalem rumah juga dibolehin… hahaha…
ngecat kamar beraneka warna, ngasih wall decor, dsb dibebasin…Tapi di kamar aja deh, klo di luar kamar untuk daerah kekuasaan Mama..
Menurutku, setiap orang itu harus punya ruang untuk mengekspresikan diri, kalau aku di kamar, awalnya Mamaku complain atas kamarku yang berantakan mulu, tapi setelah tau aku lebih ‘mengkhawatirkan’ saat kamarku rapi, jd skrg dibiarin aja, hahaha..
Saya membebaskan anakku melakukannya di tigs tempat, kamarnya, ruang main dan ruang kerjaku.
Kalau teman teman kerja berkunjung ke kantorku, mereka seolah berkunjung ke TK. Hahaha…. Entah mengapa, saya suka banget dengan ruangan kerja yang diberantakin.
wow………….
masa sih ka…….????
*curiga
bener lah….. aku kerjanya kan memang main main.
Kalo bagi saya, coret-coretan di dinding rumah itu kaya lukisan terindah, bikin bangga!!
Justru saya merasa aneh, kalo ada yang punya anak balita tapi tembok rumahnya ga ada coret-coretan anak-anak.
Sekarang, anak saya lagi seneng nempel2 temboknya dengan berbagai bentuk stiker lucu.
Jadi tambah lagi lukisan dinding saya 😛
wow… meraih banget yah ? di share dong foto fotonya. Biar yang lain bisa ikut merasakan kebahagiaan dan kreativitas seorang balita.
Ihihih… Iya iya.. Besok saya posting hasil karya anak-anak di tembok. Hehe..
siiip, ditunggu
ga ada noda ya ga belajar *ala iklan detergen* 😀
itu betul banget.
bukan hanya dinding, laptop saya pun dijadikan target coretan anak saya hahaha
sama………………..
Lap top saya LCD nya habis diganti, pecah karena diduduki. Mungkin dia fikir itu korsi.
Muahahahahah… Kebayang lucunya, Om.
😆
iya, ngeganti LCD di harco Rp. 800,000,- tapi sekarang anak sudah tahu kalau laptop rusak dia tidak bisa nonton timmy lagi. Tempo hari ia tidak nonton timmy seminggu, sengaja dilama lamain biar dia berfikir dan belajar. Memang belajar itu mahal.
dulu jaman masih kecil sih ada satu bagian dinding rumah yang dicat hitam sehingga berfungsi seperti papan tulis. Bisa dihapus dan dicorat-coret lagi sehingga orang tua nggak perlu bingung dengan dinding rumah yang kotor dan anak2 belajar disiplin untuk tidak coret-coret sembarangan 🙂
wow…. idenya briliant nih, layak dicontoh nih.
Aku banget tu Pak! suka mencoret-coret dinding waktu kecil! dan imajinsiku saat itu adalah : Hantu! Ahahaa
Kenapa suka menggambar hantu ?
Anakku hampir setiap hari menggambar ikan dan kucing.
nggak tahu, saking liarnya imajinasi saya kayaknya 😀
embel…. gak mungkin lah. Hayooo…. ngaku aja. Hahaha…
-_____-“
Aku dulu nggak boleh sama bapak ibu. Jadinya sekarang nggak bisa nggambar.
😦
pernah ditanya tidak ? kenapa dulu dilarang ?
Kok saya malah seneng anak nyoret nyoret dinding.
Bener juga tuh,… kreatifitas anak kecil lebih banyak dari pada dewasa 😀
sepakat, mereka lebih cerdik.
ingat murid kecilku dulu 😛
ngajar dimana ? Pasti seneng yah ? banyak kenangan.
Saya sering belikan ade kertas gambar sama kertas mewarnai.
Dirumah juga disediakan white board untuk coret2.. Jadi tidak sampai mengotori tembok…
ade gampang diatur ? dimana harus menulis, dimana tidak boleh menulis ?
Umur berapa ?
Sekarang sih sudah 7 tahun Pak.
Pas corat coret sudah megang krayon atau pensil warna langsung diarahkan ke tempat lain, disediakan kertas atau yang lain-lainnya.
Sekarang lagi suka puzzle tuh.. 🙂
luar biasa yah.
rata rata semua anak begitu yah
yak betul.
Terkadang kita harus memberi media atau alat untuk menyalurkan kreatifitas seorang anak
toss…. salaman