Disamping Langgar Ar – Rizkya kami duduk berdua. Ya.., berdua saja. Menikmati aroma embun pagi berbaur gerimis. Tak terdengar kicauan burung seperti biasanya. Tampaknya sedang enggan berkicau karena dingin menusuk tulang. Beberapa rumah diseberang jalan berderet rapi. Pun masih tertutup … Continue reading