Cinta Itu Membuatku Terjaga

Pagi ini tepat pukul 02.15 disaat semua tertidur pulas, aku masih terjaga. Entah mengapa imsonia ini membawa anganku melayang jauh ke masa silam.

Aku coba untuk mengorek serpihan serpihan ingatan yang tercecer, tentang kehidupan dan cintaku.

Paling tidak ada tiga orang wanita yang senantiasa mengiringi setiap gerak langkahku. Ketiga wanita yang teramat kucintai.

Wanita pertama dan paling utama adalah sosok “Suyati”. Beliaulah yang mengandungku 9 bulan 10 hari lamanya. Memberikan asupan terbaik yg pernah ada, yaitu air susu ibu. Beliau berikan singgasana yang paling mewah di dunia, yaitu pangkuannya. Beliau melindungiku dengan segenap jiwa raganya disaat ku lemah dan butuh perlindungan.

Wanita kedua yang sangat berjasa dalam hidupku adalah “Asriyanti”. Ia adalah ibu yg tepat buat anakku, temanku disetiap waktu, supporter disaat keterpurukanku datang dan satu satunya tempat menambatkan perahu yg kadang pergi tak tentu arah.
Sejuta kata terangkai dan seribu lukisan tak kan mampu menggambarkan pengorbanannya demi suami yg celelekan ini. Maafkan aku istriku. Aku kan selalu menyayangi dan mencintaimu. Hingga Tuhan memisahkan kita di suatu masa kelak.

Wanita ketiga tercinta adalah sosok “Kusyati’, perempuan super yg mendidik istriku hingga dewasa dan sholehah. Teringat cucuran air matanya disaat ia lepaskan anak tercintanya padaku yang bukan siapa siapa. Bahkan tak sedikitpun “kelebihan” yang pantas ditonjolkan kala itu. Terimakasih ibu…

Perempuan satu lagi bernama Zhafira yg cantik dengan senyum mempesona. Aku mencintaimu nak, hanya menjadi anak sholeh adalah satu satunya harapanku. Tak kurang dan tak lebih.

I love U all

About lambangsarib

Orang biasa berharap bukan biasa biasa saja.
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment