Meniru Siapakah Anak Anak Kita ?

Kini usiamu menjelang tiga tahun. Tampaknya kamu mulai suka  menirukan hal hal lain yang pernah kamu lihat di luar rumah. Hampir setiap hari kamu “mengaum” sambil merangkak. Bapak yakin bahwa kamu sedang menirukan gerak gerik seekor harimau yang sering kamu lihat di taman safari, kebun binatang ragunan atau siaran  televisi.

Seringkali bapak tanya, “kamu seneng ke kebun binatang nduk ?”. Kamu menjawab, “seneng pak…. seneng”.

“Lalu kesana sama siapa saja nduk ?”.

“sama kiky, sama bapak, sama ibu, sama embah, sama bapak, sama kiky….”, ternyata anak seusiamu sudah belajar menghitung dan menceritakan pengalaman. Meskipun  belum sempurna dan seringkali mengulang ulang  obyek yang sama.

Tapi tidak apa apa  nduk, teruslah belajar. Bapak yakin kelak kamu pun akan mampu mengingat dan menceritakan pengalaman  dengan baik dan benar. Jika masa itu tiba, tulislah itu didalam buku, sebagai satu satunya media untuk mengikat ilmu yang pernah dipelajari agar tidak terlupa.

Seringkali bapak melihat  ibumu menyuapi  sembari berkata, “maem nduk yang banyak, agar kakimu panjang seperti seekor jerapah”.

Biasanya segera kamu melahab beberapa sedok makan nasi. Lalu kamu mundur beberapa langkah, dan kemudian kamu mencoba berdiri   seperti aktor bruce lee yang sedang memperagakan jurus bangau.

Sambil tersenyum lebar  kamu memamerkan salah satu keahlianmu  kepada siapapun yang ada dirumah.  Kamu angakat salah satu kaki dan berkata, “buk, kaki kiky anjaaang…., kayak erapah”.

Disaat lain bapak sering berkata, “nduk maem yang banyak, biar kakimu kuat seperti badak. Kalau kakimu kuat, kamu bisa berlari kencang”.

Tak lama kemudian  kamu segera melahap makananmu dan berlari sekencang kencangnya. Bolak balik beberapa kali.  Kemudian kamu tabrakkan tubuh mungilmu pada bapak dan seolah olah bapak  jatuh terjerembab karena ditabrak seekor badak.

“kiky larinya kenceng amat pak…., kayak badak”.

“iya nduk benar, kiky larinya kenceng kayak badak. Kakkinya panjang kayak jerapah. Tuh, bapak aja sampai jatuh ditabrak badak,…”

“Pinter kiky yah…….?”, dan  kamupun segera tertawa sambil berlari dan terus  berlari.

*************

Nduk, di usia menjelang  tiga tahun memang usia dimana seorang anak sangat aktif  menirukan apun yang yang dilihat.

Kamu mungkin tahu kawanmu yang bernama  zahra, ia sangat gemar menirukan gaya bernyanyinya dewi persik.  Kamu mungkin juga tahu kawanmu yang satunya, haikal, ia gemar sekali menirukan gaya  gangnam style. Atau mungkin mas Yoga yang bangga  jika dibilang mirip justin bieber ?

Nduk maafkan bapak, untuk saat ini  sama sekali tidak ingin mengenalkanmu siapa itu dewi persik, gangnam style dam Justin Bieber.

Bapak lebih suka mengajakmu  mengamati bagaimana kucing mengejar tikus dan bagaimana ia menggendong anaknya. Bapak lebih bangga jika  kamu mengenal banyak nama nama binatang semisal badak, harimau, gajah, jerapah ataupun zebra dibandingkan kamu menghafal nama nama artis.

Kamu mungkin juga masih ingat bagaimana antusiasnya kita berdua saat  mengamati  seekor gajah yang sedang ‘eek. Kamu menunjuk nunjuk kegirangan sambil berkata, “pak gajah…..,  ‘eek pak….., gedhe….. ijau…..”.

********

Maafkan bapak nduk, jika  sampai saat ini hanya mengijinkanmu menonton acara  televisi yang baik buat anak anak. Untuk urusan  yang satu ini, bapak sangat selektif dan super hati hati. Sesibuk apapun, bapak akan  memiliki waktu yang cukup  untuk mendampingimu menonton acara televisi, semisal baby tv, disney,  animals planets  dan national geographic yang sangat kamu suka.

Mungkin karena kamu sangat jarang menonton  tayangan televisi, maka hanya kamilah contoh utama  dirumah yang bisa kamu tiru.

Saat ibumu sholat, kamu biasanya  ikut  mengenakan mukena. Walau tidak sholat, namun  gerakan sujudmu menjelaskan   imajinasimu. Bahkan setiap pagi kamu bangunkan kami  pukul 4 dinihari. Seolah kamu mengingatkan kami  agar tidak lalai akan kewajiban. Untuk itu, kami sangat berterimakasih  padamu nduk.

 

@lambangsarib

About lambangsarib

Orang biasa berharap bukan biasa biasa saja.
This entry was posted in Kiky and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

39 Responses to Meniru Siapakah Anak Anak Kita ?

  1. chris13jkt says:

    Setuju banget sama Mas Lambang

  2. ryan says:

    wah.. mas jangan sampai Kiky dikenalin sama TV deh mas. setidaknya jangan sekarang. Suka sedih lihat ponakan yang dah ngikut2 tren gara2 nonton TV. Ataupun dikenalkan ke gadget canggih sampai2 anak SD dah FB-an dan suka2an. 😦

  3. utie89 says:

    kalau adekku om, ngga doyan TV, tapi ngayap mulu, kalau maen ngga inget pulang. -___-“

  4. yisha says:

    makasih, kiky………….
    eh, ya, nama lengkap kiky apa ka?

  5. capung2 says:

    berat memang menjaga amanah ini tapi kita memang harus bisa mengarahkannya…

  6. metamocca says:

    Setuju Om ^^

  7. lieshadie says:

    Setuju sama Ryan juga nih…alhamdulillah anak – anak lebih suka maen ujan – ujanan daripada nonton tipi 🙂

    Sore dikit udah sibuk ngaji dan belajar 🙂

  8. Dewi says:

    aku dulu mengasuh adikku dari kecil (bisa di bilang bayi), dan itu bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga, karna aku bisa belajar dari (mungkin agak gagal) pengalamanku itu, mana yang baik untuk anak dan mana yang buruk. dan akan ku perbaiki untuk mendidik jagoan kecilku 😀 agar menjadi anak yang berakhlak baik.

Leave a reply to metamocca Cancel reply