Memasak Sambil Menggendong Buah Hati, Bermanfaatkah ?

Foto dibawah ini memperlihatkan seorang ibu sedang memasak mie di dapur dengan menggendong anaknya yang masih balita. Ada yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan  itu “nyempet bahaya”, namun ada yang mengatakan “bagus”. Memang benar hal ini “debatable”, dan penilaian sangat tergantung dari  sudut pandangnya.

tak gendongAda dua hal yang bisa diambil pelajaran dari  foto diatas.

Pertama adalah adanya upaya ibu untuk memperkenalkan anaknya  tentang masak memasak sedini mungkin. Dalam hal ini anak tentu saja belajar banyak.

Anak akan belajar memahami  bahwa memasak adalah aktivitas rutin seorang ibu untuk memenuhi kebutuhan  gizi seluruh anggota keluarga. Mulai dari dirinya sendiri, bapak beserta anak anaknya. Anak yang sehat dan kuat tentu saja sangat ditentukan oleh asupan yang diterimanya. Dan itu adalah tugas mulia seorang ibu yang tak tergantikan.

Anak melihat dan mengamati bagaimana kelincahan ibu dalam  meracik bumbu. Tangan dinginnya menjadikan bahan dasar masakan seperti sayuran dan ikan akan disulap  menjadi masakan yang super  lezat. Apalagi jika ditambahkan  bumbu “cinta”, wah….. masakan itu tak kan mungkin ditemui di restoran mana saja dimuka bumi ini.

Dengan melihat dan mengamati anak akan belajar akan  fungsi  perabotan memasak. Seperti bagaimana menggunakan pisau dan manfaatnya. Begitu juga dengan perabotan lain semisal  wajan, piring dan  perabotan lain yang digunakan. Bahkan anak pun akan faham apa itu  api beserta fungsinya.

Kedua sang ibu mengajarkan anak tentang  tentang kasih sayang dan cinta.

Mungkin saja anak akan menyimpulkan  bahwa sesibuk apapun ibu, perhatiannya  selalu tercurah pada anak. Secapek apapun ibu,  kasih sayang pada anak adalah yang pertama dan utama. Tentunya hal itu akan direkam di alam bawah sadar sang anak di usia emasnya.

Sahabat blogger yang baik, pernahkan terlintas di benak kita semua. Misalkan sang anak balita itu adalah anak kesayangan kita. Namun seseorang yang menggendong itu bukan ibunya, melainkan seorang  pembantu.

Bagaimanakah  perasaan anda jika  menjadi ibunya ? Bagaimana pula perasaan anda jika anda menjadi bapaknya ?

Kira kira penilaian bagaimanakah  yang akan diberikan anak  terhadap pembantu,  dibandingkan orang tuanya sendiri ?

Yuk kita renungkan………,…………….

 

.

.

Butuh jasa cargo murah ?

About lambangsarib

Orang biasa berharap bukan biasa biasa saja.
This entry was posted in cinta, Kiky and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

34 Responses to Memasak Sambil Menggendong Buah Hati, Bermanfaatkah ?

  1. lieshadie says:

    Aku juga pernah melakukanya Pak…pasti juga banyak yang seperti saya juga..
    Apalagi kalo ga punya pembantu..

    Manfaatnya mungkin seperti yg tertulis di atas..

    Tapi kalo yang melakukan seperti itu pembantu kita, saya kok gak rela yaaa…sebisa mungkin memasaknya jangan sambil gendong anak..

  2. Larasati says:

    kakakku juga dulu sering begitu….masak sambil ngendong dan rata2 semua ibu begitu yah, krn kadang anak tak mau lepas dari gendongan ibu

  3. yisha says:

    akh, kaka,, bikin pedih aja……

  4. 'Ne says:

    Tapi agak berbahaya juga ya, takut kena minyak atau bahkan terjatuh dan tersenggol penggorengan yg panas..
    Maksudnya memang bagus memperkenalkan ke anak tapi keselamatan si anak juga penting..
    Bagaimana kalau dia di dudukkan di kursi sja, jadi si anak pun masih bisa mengamati ibunya tanpa harus dekat2 kompor..

    Ini hanya pendapat saya 🙂

  5. JNYnita says:

    Klo aku mah lbh baik jangan melakukan ini, untuk diri sendiri aja suka ceroboh apalagi sambil gendong anak… badanku udah banyak babak belur kena luka bakar, makanya jd gak suka masak, traumatik…

  6. metamocca says:

    Saya juga kaya gitu, anak2 selalu ingin tahu. Mereka mau lihat apa yang dimasak saya, bagaimana caranya. Biasanya saya menurutinya, memperlihatkan isi wajan yg sedang digunakan.

    Tentu saja tergantung apa yang dimasak, kalau saya masak ikan, saya tidak akan menggendong anak2 seperti itu. Bisa terciprat minyak.

    Tenang aja, Pak. Ibu yang sudah biasa di dapur tahu kapan boleh menggendong anak seperti itu kapan tidak.

    Tappiii jujur sih, kalo orang lain yg seperti itu thd anak saya, pasti saya bakal teriak, “BAHAYA!!!”

    Hehehe…

  7. katacamar says:

    yang penting hati-hati jangan sampai tujuan mulia mengenalkan menjadi musibah..

  8. Ely Meyer says:

    wah … aku nggak pernah membayangkan pak, andai aku dikarunia anak, tak rela aku dia diasuh pembantu

  9. Kondisional juga sih, Pak. Tapi faktor keselamatan tetap no.1.
    Mengajarinya memasak tidak perlu terlalu dini didekatkan pada kompor.

Leave a reply to lambangsarib Cancel reply