Kahlil Gibran

Anak anak itu bukanlah anak anak kalian
Mereka adalah anak anak kehidupan yang merindukan kehidupan sendiri
Melalui kalian mereka lahir, namun bukan dari kalian

Berikan mereka kasih sayang
Tapi jangan pernah mendiktekan bentuk, sebab mereka memiliki bentuk pikiran sendiri

Kalian berhak membuatkan rumah untuk tubuh tubuh, tapi bukan untuk jiwa mereka
Sebab jiwa jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan

About lambangsarib

Orang biasa berharap bukan biasa biasa saja.
This entry was posted in Quotes. Bookmark the permalink.

23 Responses to Kahlil Gibran

  1. Ely Meyer says:

    bagus dibaca oleh para orang tua ya mas

    aku inget dulu ada beberapa murid yg mengeluh terlalu byk les privat yg diikuti krn orang tua memaksa mereka mengikutinya meski dr sekolah sdh capek , seminggu nonstop ikut aneka kursus tiap hari, aku cuma bisa mengayem ngayemi mereka

    • lambangsarib says:

      Betul sih, kasihan anak anak. Saatnya mereka main disuruh les. Menurut saya yang benar adalah belajar sambil bermain.

      Saya yang tua saja sukanya bekerja sambil bermain main kok, apalagi anak anak.

  2. SanG BaYAnG says:

    Lek.., Kata-kata ini mengingatkan saya pada sosok seorang bapak yang selalu memberikan kebebasan.

    “Mau jadi petani silahkan. Mau jadi guru, itu hakmu. Mau jadi pelukis, penulis atau seniman yang lainya, itu keputusanmu. Aku hanya bisa memberimu bekal sejengkal raga, sedang kemampuan dan jiwamu, kamu sendirilah yang akan membentuknya” begitulah kata yang masih saya ingat.. #bapaku keren.. :mrgreen:

    • lambangsarib says:

      keren mas bapaknya. Luar biasa…. Pingin nyontoh.

      Kira kira bagaimana caranya yah ?

      • SanG BaYAnG says:

        Bapak itu bukan bapak saya Om.. :mrgreen:

        Ceritanya begini.

        Beliau adalah seorang yang berpengaruh, baik di sekolahan-sekolahan, kampus ataupun lembaga pemerintahan. Namun ketika si anak mau masuk kuliah, beliau sama sekali tak membantunya. Dan ketika dimintai tolong, jawabnya : “Yang mau kuliah itu aku atau kamu.”

        “Bapak egois. Seharusnya Bapak bisa gunakan kekuasaan untuk membantu anak sendiri.” Bantah si anak sambil ngotot.

        Tapi sayang si Bapak malah melotot sambil berkata : ” O.., jadi kamu mentang mentang Bapak berkuasa lantas boleh seenaknya. Gitu”
        “Ini cermin yang sangat tidak baik.” Lanjutnya
        “Jika suatu hari nanti kamu berkuasa. Bapak kawatir sifat ini akan kamu salah gunakan. Karena itulah bapak tidak mau membantu kamu masuk kuliah agar kamu tahu bagaimana rasa susahnya ketika mau masuk kuliah. Dan itu akan memberimu pengalaman baru. Yang baik dan sangat bermanfaat bagi kehidupan kamu selanjutnya untuk menjadi lebih dewasa.”

        Sejak saat itu dalam hati si anak tak pernah punya cita-cita menjadi penguasa. sebab ia ingin selalu bebas tanpa ikatan apapun. Tak memerintah juga tak diperintah.

        Mendengar kata Beliau, si anak hanya diam menunduk dan tak berani membantah lagi, sebab kawatir kalau besok tak di kasih uang saku.. :mrgreen:

      • lambangsarib says:

        luar biasa. Statementnya luar biasa mas.

      • SanG BaYAnG says:

        Begitulah adanya Beliau Om.. 🙂

        Terimakasih banyak..

  3. metamocca says:

    Iya, mas. Kita hanya bisa membantunya mambangun rumah bagi jiwanya. Menuntunnya supaya bisa membangun rumah dengan kokoh, bukan membuatkannya. ^^

    Setuju dengan Opa Khalil. 😀
    Powered by Telkomsel BlackBerry®

  4. niee says:

    waahh, puisi yang sangat baik dan mengena banget ya. keren! 🙂

  5. abi_gilang says:

    Satu lagi pelajaran yang akang dapat disini untuk bekal membesarkan anak2…makasih Bos…!

  6. ya, betul,,, mereka ada untuk masa depan 🙂

  7. 'Ne says:

    pernah denger juga tapi nggak selengkap ini puisinya 🙂

    terima kasih sudah berbagi..

  8. Pingback: Semoga Anak Anak Dirumah Tidak Diajarkan Bernyanyi “Iwak Peyek” | Lambangsarib's Blog

  9. mruhulessin says:

    good poem ya om 🙂

  10. Pingback: Seberapa Sering Engkau Tersenyum Pada Anakmu ? | Lambangsarib's Blog

Leave a reply to lambangsarib Cancel reply