Cinta Adalah Pengorbanan

Tubuh yang capek karena seharian beraktivitas sudah beberapa saat terbaring. Namun mata sulit untuk terpejam. jempol kedua tangan masih lincah menari diatas tuts sebuah smart phone.

Malam begitu senyap, yang terdengar hanya suara dengkuran anak dan istriku saling bersautan. Bagi sebagian orang, suara dengkuran begitu menyiksa. Namun bagiku, suara dengkur bersautan itu terdengar sangat merdu dan menjadi energi kehidupan.

Yah memang benar, anak dan istriku adalah manusia biasa. Seperti aku, kamu dan manusia lain pada umumnya.

Tak perlu malu untuk mengakui bahwa orang orang yang kita sayangi adalah pendengkur ulung. Suara dengkur yang sama semenjak berpuluh tahun lalu. Suara tak berirama namun syahdu.

Entah semenjak kapan saya berjanji kepada diri sendiri. Untuk selalu hadir disamping putri kecilku disaat ia mulai tertidur dan disaat mulai terbangun.

Paling tidak hingga detik ini janji itu masih mampu kupegang. Entah sampai kapan, biarlah waktu yang akan menjawab.

Kadang sebuah tanya terlintas dalam bayang, “apakah janji itu tidak memberatkan ?”, “apakah anda benar benar menyukai keadaan seperti ini ?”

Jujur saja, bahwa janji itu sebenarnya terlalu berat. kalau toh boleh memilih, akupun tidak menyukai keadaan seperti ini.

Cinta adalah pengorbanan. Memang berat memenuhi janji yang terlanjur terucap. Demi pembentukan karakter, semuanya akan kulakukan.

Aku ingin orang terakhir yang dilihatnya sebelum tidur adalah kedua orang tuanya. Aku ingin orang pertama yang dilihatnya ketika bangun tidur adalah orang tuanya. Setelah keinginan kutunaikan, biarlah kuasa Tuhan yang berbicara selanjutnya.

 

.

Butuh jasa cargo murah ? via twitter @csmcargo

About lambangsarib

Orang biasa berharap bukan biasa biasa saja.
This entry was posted in cinta and tagged , , . Bookmark the permalink.

6 Responses to Cinta Adalah Pengorbanan

  1. j4uharry says:

    Eheheh, saya pernah terpaksa menginap di rumah teman kuliah dan tidur bareng dengan yg lainya rupanya si bapak yg ounya rumah ikut nimbrung dan luar biasa semalaman saya gak bsia tidur ahah

  2. Pingback: Aku Rela Kau Nomor Duakan Cintaku | Lambangsarib's Blog

Leave a comment